:: Seruan Sebelum Datangnya Ajal ::

Monday, February 2, 2009



Wahai orang yang diseru untuk mendapatkan keselamatan namun tidak menjawab. Wahai orang yang telah redha untuk rugi dan sengsara, sesungguhnya urusanmu membahayakan, dan keadaan menakjubkan. Ingatlah pada saat kau beristirehat-walau seketika.

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (Malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

Celakalah kau! Al-Haq pasti akan datang. Seluruh amalanmu akan diperhitungkan, baik yang terang-terangan mahupun yang tersembunyi. Saat itu dirimu tak mempunyai daya sedikit pun. Semuanya menjadi nyata, tak ada keraguan sama sekali. Fikirkanlah tentang hari perpisahan yang pasti akan terjadi.

Apakah kita akan selalu berada dalam kelalaian, padahal orang-orang di sekitar kita telah pergi. Wahai pedagang yang seluruh dagangannya tercela, ingatlah datangnya suatu hari yang penuh kegoncangan dan ancaman.

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru ( Malaikat ) menyeru dari tempat yang dekat.

Kita akan dipaksa untuk berpisah dengan kehidupan, meninggalkan tempat yang menyenangkan. Bagaimana kau hendak memastikan, tempat tinggalmu berikutnya akan lebih menyenangkan? Celakalah kamu! Hidupkanlah hatimu dengan mendengar nasihat.

Dan dengarkanlah ( seruan ) pada hari penyeru ( Malaikat ) menyeru dari tempat yang dekat.

Renungilah akan orang-orang yang telah meninggal, bagaimana mereka mengahadapi hari yang mengerikan itu. Sedarlah dengan penuh kesedaran. Berhati-hatilah dengan malaikat yang selalu mengawasi dan menemanimu. Suatu saat akan datang kepadamu, kematian yang akan memisahkanmu dari semuanya. Sebuah peristiwa yang akan menggetarkan hatimu.

Pasti kamu akan keluar dari lembah (dunia) yang selama ini menyenangkanmu. Saat itu, tak akan ada lagi gunanya tangisan dan penyesalan. Kamu pasti akan menjumpai hari-hari yang membuat semua orang bingung, tak peduli tua atau muda. Anak-anak kecil tak akan lagi mempedulikan orang tuanya. Wahai orang yang seluruh amal perbuatannya tercela, celakalah, kerana usiamu semakin menua.

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (Malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi peristiwa yang penuh duka. Saat itu engkau datang dangan membawa dosa sebanyak gunung pasir. Datang menghadap Dzat yang Maha Agung dan Maha Menghisab. Hari itu engkau dijauhkan dari keluarga dan kerabatmu. Sehingga saat itu engkau memang pantas meratap dan menangis, wahai orang yang menyia-nyiakan masa mudanya.

Apakah engkau merasa menjadi orang beriman atau yang mendustakan? Apakah engkau merasa dirimu akan tahan menghadapi seksaan ? Seolah-oalh darah dan air matamu telah kering. Terimalah nasihat dan ikutilah pengarahan ini.

Dan dengarkanlah ( seruan ) pada hari penyeru ( malaikat ) menyeru dari tempat yang dekat.

Wahai orang yang diperintah untuk beramal, dan akan diminta dipertanggungjawabkan. Wahai orang yang seluruh ucapannya dicatat. Wahai orang yang telah mengukir keadaan dengan amalnya, alangkah menakjubkan kalau engkau bisa melupakan hal ini. Apakah dirimu yakin akan tetap hidup dalam keadaan bebas dan selamat? Padahal tidak ada tempat untuk lari daripada kematian, ketika anak panahnya telah meluncur ke arahmu.

Dan dengarkanlah (seruan ) pada hari penyeru (Malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

Kalau engkau benar-benar selamat, bererti engkau bernasib baik. Kalau engkau percaya dengan kejadian ini, engkau akan berhias dan memperbaiki amalmu. Sedarlah, bahawa di dunia ini engkau adalah orang asing.

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru ( Malaikat ) menyeru dari tempat yang dekat.

Sampai bilakah engkau akan berusaha menggapai angan-anganmu? Sampai bilakah seluruh cita-citamu akan terlaksana? Sampai bilakah waktu akan menyedarkanmu? Benarlah, semua tabib angkat tangan mengatasi penyakitmu.

Dan dengarkanlah ( seruan ) pada hari penyeru (Malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.

Wahai orang yang selalu beramal dengan penuh kemunafikan. Yang memperbagus amalnya di hadapan manusia seperti tukang ukir. Padahal DIA akan melihat batin, bukan zahir. Kalau dirimu selalu ingin membuat maksiat, ingatlah akan datangnya saat diusungnya keranda. Hari di mana engkau akan dilemparkan dan dibenamkan di kubur. Siapa yang akan melindungimu pada saat manusia dan jin dikumpulkan pada hari yang mengerikan.

Pelaku maksiat akan bangkit dari kuburnya dalam keadaan linglung. Menghadap Rabbul 'Alamun dengan tangan terbelenggu. Saat itulah orang-orang yang sombong akan dihinakan. Semua kepala menunduk pasrah. Yang dulu buta akan melihat, yang dulunya tuli akan kembali mendengar. Lalu dibentangkanlah SIRATH ( jambatan). Berapa banyak yang selamat, namun berapa banyak pula yang celaka.

Semua barang jaminan (untuk menghindar) akan ditolak. Penghuni neraka terlempar ke dalam kotoran dan hembusan angin yang menyengat. Tanpa penyeksaan dan batu-batu neraka yang mengerikan.

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Wahai orang yang tidak pernah untuk berbuat ikhlas, ke mana perginya akalmu selama ini ? Sampai bilakah dirimu akan terlena, terkagum dengan kemegahan dunia dan membanggakannya? Padahal di hadapanmu neraka yang menyala-nyala telah menanti,

Dan tahukah kamu apakah neraka Haawiyah itu? ( Iaitu ) api yang sangat panas.

Engkau akan dibangkitkan dari kubur dalam kondisi yang lemah. Gentarnya hatimu membuat badanmu tak berdaya. Airmata penyesalan pun mengucur deras. Apakah engkau tahu, apa yang disediakan bagi mereka yang haus dan lapar? Api yang menyala-nyala.

Di manakah orang-orang sombong dan takabur? Di mana orang-orang yang selama ini suka berbuat zalim? Apa yang telah disiapkan bagi kedatangan mereka? Api yang menyala-nyala.

Andai kau tahu kecelakaan yang menimpa para pelaku maksiat. Menjerit-jerit terguncang. Tak ada minum, padahal haus mencekik kerongkong. Yang ada jesteru api yang menyala-nyala.

Kalau kau hendak membayangkan sengatan panas api neraka dan mengukur bahayanya, demi Allah, tidak ada yang mampu menghindarkan daripadanya selain kesedaran( untuk berbuat amal soleh sebelumnya). Si bapak akan lari dari anaknya, saudara akan menghindari dari saudaranya. Semua orang dekat akan lari menghindar. Tak akan ada yang mampu menyelamatkan.

Tetapi orang-orang bertaqwa, yang takut terhadap Rabb-Nya akan menghindarkan. Disebabkan sebelumnya mereka selalu merasa takut terhadap seksa api yang menyala-nyala.

Semoga Allah menganugerahkan kemuliaan pada kita. Membekali kita sehingga selamat dari segala seksaan. Semoga Ia-dengan Fadhilah-Nya- berkenan menjadikan kita sebagai orang yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-NYa. Benarlah, di sisi-Nya ada kenikmatan yang besar.

Kita enggan mengingat maut walau sesaat.
Bahkan berpaling kepada dunia dan bersenda-gurau serta bermain-main dengannya.
Seorang pemuda berusaha meraih cita-cita, sementara jurang kematian telah menantinya.
Walau ia berhenti berharap untuk seketika, derap kematian akan tetap menghampirinya.
Kita adalah calon MAYAT... apa yang mampu kita perbuat?
Kita dihadapkan pada sesuatu yang tak mampu kita hindari...

Nukilan terjemahan : Malam Pertama di Alam Barzakh
oleh : Dr. A'idh Al-Qarni, M.A
Dr Muhammad bin Abdurrahman Al-Uraifi
Syaikh Muhammad Husain Ya'qub
Judul Asal : Awwalu Lailah Fil Qabri, Ahwalu Qabri, Hada'iqul-Mauti

Mei 2008/ JamadilUla 1429 H




0 comments:

:::'''' MESSAGE '08 ''''::::

:::::'''''' ISMAH 07 '''''':::::

::""" Aku Tanpa Cintamu '07 """:::

:: Jamuan Idilfiti Hadi-APIUM Nilam Puri :::

:: Hari Terbuka APIUM Nilam Puri - CsTech ::

.::. Kerajaan Pakatan Rakyat .::.

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP